Author Archive HidupProduktif.Com

ByHidupProduktif.Com

Kolom JM : Filosofi #SSJB (Sedikit-Sedikit Jadi Bukit)

sore

Sore-sore di akhir pekan, aktifitas santai pun bisa dilakukan seperti nyruput kalau nggak kopi tubruk ya teh hijau hangat. Selain santai menenangkan pikiran, saya usahakan sambil baca buku. Sambil menyelam (sambil santai) minum air (aliran informasi/pengetahuan). Tentu saja efek dari membaca ini, terjadi ‘ledakan inspirasi’, hubungan singkat antara informasi/pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah tersimpan di otak. Bahasa keren-nya terjadi re-route assossiation, terbentuknya simpul-simpul asosiasi baru antar sinapsis di otak, hal ini lah yang membuat pengetahuan menjadi tambah ‘nglotok’, sangat membantu untuk memperkuat memori terhadap hal tertentu termasuk dalam pengembailan keputusan strategis yang menjadi lebih menyentuh segala aspek (semakin luas horison/cara pandangnya). Btw, sebelum semakin nglantur … saya berpikir ledakan2x inspirasi liar ini, kadang saya diamkan bahkan hilang ditelan waktu. Tenggelaman dengan kesibukan saya melakukan riset-riset kecil sebelum menuliskan artikel komprehensif di portal strategi bisnis. Kemudian saya ada ide, bagaimana kalau ledakan-ledakan inspirasi ini saya tuangkan dalam tulisan yang sekali tuang, meluncur dan langsung bungkus dan upload. Well, saya coba ya.

Barusan, sambil menikmati kopi menyusuri alur cerita untuk keluar dari ‘zona nyaman’ yang ditulis ringan, segar dan berisi oleh trio penulis buku Death to All Sacred Cows ini, saya melihat ada seorang pemulung yang lewat dan mengecek tempat sampah. Saya pun segera keluar, sambil menanyakan apakah mau botol2x plastik minuman dan kemasan produk lain yang tidak terpakai. Gayung bersambut, tawaran saya pun diiyakan. Saya pun masuk mengambil kumpulan botol2x plastik bekas tersebut, yang memang saya kumpulkan sedikit demi sedikit jadi banyak. Tidak saja hanya dikumpulkan, namun sudah saya cuci bersih. Untuk kemudian saya berikan kepadanya.

Kalau dipikir-dipikir mungkin it’s not big deal bagi beberapa orang. Beberapa bulan terakhir, saya melakukannya. Orang lain pun bisa berpikir, dengan membuang botol bekas minuman pada tempat sampah, it’s done sama juga dengan yang saya lakukan ini. Namun apa yang saya dapat dari perenungan dari ‘ledakan-ledakan inspirasi’ menunjukan impact yang berbeda. Begini kita mulai dari supply-chain, rantai alur produk dalam siklus hidupnya. Botol/produk plastik kemasan produk setelah dihasilkan, digunakan untuk kemasan produk, kemudian setelah keluar dari pabrik akhirnya sampai ke tangan konsumen melalui distributor dan pengecer. Karakteristik barang Fast Moving Consumer Good (FMCG) yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, perputarannya (produk life-cycle nya pun cepat). Begitu habis isi produk, kemasannya pun dibuang ke tong sampah baik tong sampah di kantor, tempat umum atau di lingkungan tempat tinggal. Untuk kota (urban) masalah manajemen sampah sampai daur ulangnya merupakan big business.Jadi sudah biasa di kantor, tempat fasilitas umum dan perumahan mewah, hal pengambilan sampah pun dilakukan dengan profesional dengan jaringan dan infrastruktur modern di lapangan.

Akses! Akses ini yang membedakan dengan entitas yang saya sebebutkan sebelumnya, yaitu akses untuk mendapatkan timbunan harta karun sampah terutama bagi pemulung (saya menyebutnya praktisi dalam pengambilan sampah meski dalam sekala kecil). Dengan mengumpulkan sisa botol/kemasan serta barang bekas pantas pakai (tidak langsung dibuang), itu berarti memutus salah satu mata rantai kecil dari rantai alur biasanya di kota besar, untuk kemudian memberi kesempatan bagi pemulung untuk mengolahnya menjadi nilai keekonomian yang berdampak bagi dia dan keluarganya.

Mungkin ada yang bertanya, kalau sudah terkumpul dan tidak ada pemulung di sekitar tempat tinggalnya atau lingkungan lantas bagaimana? Ledakan-ledakan inspirasi membisikan pada saya untuk menyalurkan ke ‘bank-bank sampah’ (bukan untuk dijual namun hasilnya untuk disumbangkan) atau kalau Anda suka traveling misal bagi Anda yang ada di Jabotabek, datang lah ke daerah-daerah yang padat penduduknya atau sekitar pasar, di sana Anda akan menemukan bapak-bapak tua yang menarik gerobak yang memuat hasil kegiatan memulung, ibu-ibu tua yang menyusuri jalan mencari gelas plastik untuk kemudian memasukannya ke dalam karung plastik sintetis-nya. Untuk mencapai daerah yang jauh dari Jakarta pun sekarang bisa dicapai dengan komuter, yang akhirnya mengantarkan saya mencapai kawasan Maja, Duri (Tambora), Cibinong, Citayam, Bogor dsb. Saran saya, bungkus lah botol2x /kemesan plastik bekas yg sudah dicuci itu dengan rapi, kalau ada barang bekas pantas pakai juga bisa dijadikan satu serta sejumlah uang untuk bantu mereka. Dan satu lagi pengumpulkan uang recehan (yang tercecer), memilah-milah berdasarkan nilainya untuk kemudian menyatukannya dengan isolasi. Hasil yang terkumpul juga lumayan dan itu juga bisa bagian untuk disumbangkan.

Dari pengalaman-pengalaman tersebut mengajarkan banyak bagi saya (semoga Anda juga), seperti dapat berjumpa dan berkomunikasi dengan bermartabat (menghormati mereka, egaliter) , belajar dari perjuangan hidup mereka dan ini juga membantu (menjadi pendidikan yang tidak ternilai harganya) bagi anak-anak kita, meski dimulai dari hal yang kecil dengan perhatian (care & respect bagi yang membutuhkan) akan memberi dampak dan pelajaran yang tidak ternilai. Percayalah!

Itu yang saya bilang di awal judul artikel ini Filsofi #SSJB (Sedikit-Sedikit Jadi Bukit).

*Image credit, artikel ditulis dipublikasi ulang seiijin  JM Zacharias (Business Strategist | Founder HidupProduktif.Com )

Share
ByHidupProduktif.Com

Manajemen TUNTAS Kegiatan Jelajah [Browsing] Internet

Pernah kah Anda mengalami kerepotan untuk mencari laman situs web yang pernah dibuka, namun tidak sempat dibaca  sampai habis? Sebenarnya hal ini cukup simpel, yang menambah komplek kegiatan ini saat kita telah membuka banyak sekali laman pada browser dan laman yang kita cari tenggelam dalam lautan laman-laman lain atau setelah sekian lama mencari ternyata tidak kunjung ketemu alias hilang.

Kemampuan prosessor saat ini memampukan notebook/smartphone untuk mengakses beberapa laman dalam jumlah banyak dalam waktu singkat. Karakteristik informasi digital dan aplikasinya juga mempengaruhi pola mengaksesnya yang menjadi cukup cepat. Ini membantu dalam memperpendek waktu (menjadi lebih singkat), namun di sisi lain jika tidak ditunjang dengan manajemen dasar dalam akses serta manajemen info ini akan juga menghantar dalam ‘ketersesatan’ dalam mengakses info dan fitur digital, dalam contoh ini akses/pencarian laman yang dimaksud. Berikut tips dalam manajemen akses laman.

  1. Fokus.  Fokus membantu dalam manajemen akses laman. Browser mempunyai keterbatasan dalam jumlah laman tertentu  yang masih dapat diakses secara ergonomi dengan baik. Sebagai contoh gambar di atas , pada  brower Chrome pada MacBook sampai 39 laman sekali buka yang masih dapat dimonitor secara ergonomis meski hanya melalui ikon situsnya. Lebih dari itu, laman-lamam tersebut semakin rapat dan harus dibuka satu-satu (tidak dapat dibaca keterangan ikonnya).

  2. Cermat. Cermat dalam hal ini membuka beberapa laman sekaligus dalam satu browser, kita harus cermat untuk memilah-milah beberpa tautan laman untuk dalam kategori laman yang diakses sebentar (dibaca sekilas langsung tutup), laman yang perlu waktu sedang (dibutuhkan dalam memproses tugas bersama-sama laman-laman lainnya) serta laman yang tetap dibuka sampai proses/tugas  berakhir. Faktor kecermatan ini berperan penting, saat menentukan prioritas dari laman-laman tersebut. Tentu tidak semua laman-laman yang aktif, tingkat prioriasnya penting semua.

  3. Tuntas. Karena kemudahan dukungan browser dalam membuka beberapa laman sekaligus dengan cepat, hal ini cenderung untuk membuka banyak laman meski tidak seluruhnya selesai dibaca. Ini sangat  manusiawi, coba bandingkan saat kita gunakan notebook yang lelet, dengan kerja prosesornya yg lebih lambat dan kapasitas memori lebih sedikit (kurang). Agar proses pada notebook lelet tersebut tidak terganggu (hang) Kita harus punya prioritas situs mana yang harus dibuka, dibaca lebih dahulu kemudian ditutup sebelum membuka beberpa laman lainnya sehingga tidak membebani kerja notebook. Konsekuensi seperti ini tidak terjadi seperti browser hang dan lain-lain, pada notebook berprosesor yang  lebih cepat cepat dan kapasitas memori yang lebih besar Di sisi lain dengan kehandalan dan kemudahan dalam mengakses banyak laman, melahirkan konsekuensi lain seperti tumpukan laman-laman dalam deretan yang begitu rapat (seperti gambar di atas). Kedisiplinan dalam menuntaskan (menutup laman, alih-alih daripada membiarkan laman tetap terbuka) setelah membaca dan mengakses laman demi laman merupakan suatu tindakan yang bijak sekaligus produktif dalam mencegah terjadinya kontraproduktif yang disebabkan dari konsekuensi susah mencari lama yang dimaksud dan tidak tertutup kemungkinan dapat membebani notebook sehingga hang. Jika laman tersebut sudah tuntas dan dikemudian hari dibutuhkan untuk diakses, fasilitas Bookmark  bisa digunakan atau bisa juga copy-paste tautan laman pada layanan email atau catatan seperti Gmail, Goolge Drive, Evernote dll.

Dari semua poin penting manajemen tuntas  kegiatan browsing, yang tidak kalah penting adalah sikap kita dalam hal ini disiplin diri. Tiga tips di atas dapat diibaratkan sebagai sistem yang membantu memudahkan kita dan displin diri kita sebagai motornya. Sistem yang baik  dituangkan dalam bentuk standar operasi prosedur yang baik sekalipun tidak akan berjalan jika kita tidak punya sikap disiplin diri dalam menjalankan tugas atau kegiatan.Jadi ke 3 poin  di atas sudah jelas membantu kita mulai produktif dari hal/langkah kecil seperti manajemen tuntas  kegiatan browsing. Tinggal sikap kita yang benar menjalankannya.

Kita bisa! Gak Percaya? Coba Aja !

Image: Google internet browser captured

Penulis: JM Zacharias | Business Strategist | Founder HidupProduktif.Com |

*Tentang HidupProduktif.Com
HidupProduktif.Com hadir mendukung efektifitas kegiatan produktif pribadi serta peningkatan produktitas operasional institusi/korporasi dan bisnis. Didukung dengan artikel-artikel terkini merekam sisi produktifitas sehari-hari, permasalahan, mengemasnya dalam format yang mudah dicerna dengan solusi jitu serta wit-twit produktif melalui Twitter @HidupProduktif.

Share